17 Des 04 20:32 Malem yang akan jadi panjang...
malem ni, bakalan jadi malem yang panjang... malem yang aku gak kepingin bangun lagi, malem yang selalu aku takuti, malem yang pasti dateng, ketika aku bersamanya. bener gak nih? kadang aku gak pernah berani untuk menikmati malam, ketika senja datang aku selalu ingin ingkar. tapi senja tetap datang dan tak pernah mau berhenti datang. malam yang aku selalu takut melihat keatas, malam yang tanpa bintang, malam yang buatku menangis. terima kasih malam. yang selalu datang dengan tangisanku, mengharap kematianku, mengharap secuil hatiku, untuk makan malammu. terimakasih, kau selalu berhasil membuatku tunduk dihadapanmu, dengan sedikit sisa nafas, aku mencoba bertahan, ingin rasanya balas dendam, tapi dendam tak membuat hatiku tenang, jadi kubiarkan saja dia menyiksaku, setelah dia puas, barulah aku mengobatiku, dengan sedikit obat, sedikit penenang, dan tentu, sedikit alkohol, agar lukaku tidak infeksi. tapi lukaku terlalu dalam, alkohol saja tidak cukup, mungkin dengan sedikit api, agar lukaku cepat mengering, dan sedikit obat bius, agar aku tak berteriak. tapi bagaimana aku bisa melakukannya semua? tenang, kadang aku melihat setan berkelebat, dia masih cinta aku. dia kelihatan senang dengan semua lukaku, kadang kupikir, dia dalang semua ini, dia yang memerintah malam, ato??? entahlah, tapi dia selalu jadi pahlawanku, saat aku seperti ini.. saat semuanya jadi mungkin, atau saat semuanya malah tak mungkin? entah, kadang semuanya jadi setipis itu.. mungkin aku tak pernah terima, bulan pacaran dengan matahari, karena mereka ada di dua sisi yang pasti berlawanan, kalo mereka bersatu, kiamatlah dunia ini.. tapi kalo semua demi malam? mungkin matahari tak pernah mengerti, bahwa kadang malam juga diperlukan (meskipun tetep aku takut pada malam), tapi dia terlalu cinta bulan, dan aku dibiarkan bersama setan? lagian juga setan terlalu cinta sama aku. Ya aku harus terima dong, kan kasihan setan, yang sudah terlalu lama mencinta dan tak berbalas? aku harus terima cintanya agar dia tak bersedih lagi. aku terlalu lama membuatnya sedih, tanpa alasan, mungkin aku juga terlalu takut malam? ya udahlah, kalo emang adanya setan nikmatin aja, ng-sex kek, ber-cinta kek, ajak aja semaunya, dia pasti mau, check-in di hotel murahan juga boleh, di hotel berbintang lima okey, ato cuma beralaskan koran? tapi, aku sendiri masih bingung, kenapa aku masih ragu sama setan? padahal jelas-jelas di mau berkorban apa saja. buat mendapatkan aku. ah biarlah semua ini terjadi dengan sempurna, seperti bulan yang bersinar bulat, penuh, dan sempurna. bulan memang udah aku anggep adekku, tp aku tak pernah rela dia bersama matahari. sampai mati! dah.. segini dulu, yang baca pasti sakit mata ntar, tulisannya gak ada alineanya.. trus..trus..trus..dan trus... kayak rel kretaapi..
--budiw
2054171204sby
--budiw
2054171204sby
0 Comments:
Post a Comment
<< Home