Thursday, October 20, 2005

we've already move

This site is abandoned,
please go to this site : http://budiwijaya.or.id
Thankyou

--budiw

Site ini telah pindah
silahkan pergi ke : http://budiwijaya.or.id
Terima kasih

--budiw

Monday, August 29, 2005

Bukan orang suci.

Aku, sudah merasa bukan lagi orang suci.
orang yang masih bersih dari noda.
Aku ternyata telah bernoda.
Mungkin aku tidak masuk surga,
tetapi aku ingin! ingin sekali!

sebab itu aku tak bersamamu.
disini sendiri.

[akhir akhir ini aku selalu merasa bersalah.
banyak sekali kesalahan yang aku buat.
sampai-sampai aku sendiri tak tahu mana
yang salah, mana yang benar.
seperti berada di grey_area.
tak putih, tak hitam.]

--budiw
2127290805sby

Monday, August 22, 2005

lulus..

aku lulus.

--budiw
1651220805sby

Monday, January 24, 2005

English Please!

Aoccdrnig to a rscheearch at an Elingsh uinervtisy, it deosn't mttaer in waht oredr the ltteers in a wrod are, the olny iprmoetnt tihng is taht frist and lsat ltteer is at the rghit pclae. The rset can be a toatl mses and you can sitll raed it wouthit porbelm. Tihs is bcuseae we do not raed ervey lteter by itslef but the wrod as a wlohe.

can you raed it? i bet you can!

--budiw
1448240105sby

Sunday, January 02, 2005

keluhan

semua pihak serasa
berpihak bukan padaku
semua lagu terasa
menyindir keadaanku
yang tak pernah bisa
jujur, yang tak pernah
bisa benar, yang tak
pernah bisa menjadi
yang terbaik, yang tak
pernah bisa menjadi
diriku.

--budiw
1715010105sby

Friday, December 17, 2004

17 Des 04 20:32 Malem yang akan jadi panjang...

malem ni, bakalan jadi malem yang panjang... malem yang aku gak kepingin bangun lagi, malem yang selalu aku takuti, malem yang pasti dateng, ketika aku bersamanya. bener gak nih? kadang aku gak pernah berani untuk menikmati malam, ketika senja datang aku selalu ingin ingkar. tapi senja tetap datang dan tak pernah mau berhenti datang. malam yang aku selalu takut melihat keatas, malam yang tanpa bintang, malam yang buatku menangis. terima kasih malam. yang selalu datang dengan tangisanku, mengharap kematianku, mengharap secuil hatiku, untuk makan malammu. terimakasih, kau selalu berhasil membuatku tunduk dihadapanmu, dengan sedikit sisa nafas, aku mencoba bertahan, ingin rasanya balas dendam, tapi dendam tak membuat hatiku tenang, jadi kubiarkan saja dia menyiksaku, setelah dia puas, barulah aku mengobatiku, dengan sedikit obat, sedikit penenang, dan tentu, sedikit alkohol, agar lukaku tidak infeksi. tapi lukaku terlalu dalam, alkohol saja tidak cukup, mungkin dengan sedikit api, agar lukaku cepat mengering, dan sedikit obat bius, agar aku tak berteriak. tapi bagaimana aku bisa melakukannya semua? tenang, kadang aku melihat setan berkelebat, dia masih cinta aku. dia kelihatan senang dengan semua lukaku, kadang kupikir, dia dalang semua ini, dia yang memerintah malam, ato??? entahlah, tapi dia selalu jadi pahlawanku, saat aku seperti ini.. saat semuanya jadi mungkin, atau saat semuanya malah tak mungkin? entah, kadang semuanya jadi setipis itu.. mungkin aku tak pernah terima, bulan pacaran dengan matahari, karena mereka ada di dua sisi yang pasti berlawanan, kalo mereka bersatu, kiamatlah dunia ini.. tapi kalo semua demi malam? mungkin matahari tak pernah mengerti, bahwa kadang malam juga diperlukan (meskipun tetep aku takut pada malam), tapi dia terlalu cinta bulan, dan aku dibiarkan bersama setan? lagian juga setan terlalu cinta sama aku. Ya aku harus terima dong, kan kasihan setan, yang sudah terlalu lama mencinta dan tak berbalas? aku harus terima cintanya agar dia tak bersedih lagi. aku terlalu lama membuatnya sedih, tanpa alasan, mungkin aku juga terlalu takut malam? ya udahlah, kalo emang adanya setan nikmatin aja, ng-sex kek, ber-cinta kek, ajak aja semaunya, dia pasti mau, check-in di hotel murahan juga boleh, di hotel berbintang lima okey, ato cuma beralaskan koran? tapi, aku sendiri masih bingung, kenapa aku masih ragu sama setan? padahal jelas-jelas di mau berkorban apa saja. buat mendapatkan aku. ah biarlah semua ini terjadi dengan sempurna, seperti bulan yang bersinar bulat, penuh, dan sempurna. bulan memang udah aku anggep adekku, tp aku tak pernah rela dia bersama matahari. sampai mati! dah.. segini dulu, yang baca pasti sakit mata ntar, tulisannya gak ada alineanya.. trus..trus..trus..dan trus... kayak rel kretaapi..

--budiw
2054171204sby

Thursday, December 16, 2004

16 Desember 2004 16:53

Gimana sih, adek? kemaren ngajak nonton, eh tiba-tiba dibatalin, trus katanya mo temennya, tapi barusan malah nyuruh kerumahnya, gak jadi ke temennya. Emang suka gitu dia, apalagi kalo lagi emosi. Oiya, soal bintang, sebenernya aku masih belum tau dari 2 sisi sih, mungkin gak ya, aku terbang bersama bintang? sehingga aku gak pernah lagi merasa kehilangan bintang... Biar aku bisa disisi bintang terus, menjaganya agar tidak pernah redup lagi.. Tapi... ah, sudah, kalo memang Tuhan menjodohkan aku dengan dia, nanti juga kembali. Mungkin bukan sekarang kita bersatu, mungkin besok, bulan depan, nantiiiiii.... bener gak ya berita itu? kalo emang bener, ya, semoga dia bahagia, yang aku butuh, senyum bintang, yang bersinar tulus... Meski kadang tidak sesuai dengan yang dibicarakan, tapi kalo memang itu membuatnya bahagia, ikut bahagia... bintang, kalo kamu membaca ini, jangan cemberut-cemberut lagi sama mang ya.. :) mang masih disini, menunggu bintang, membantu bintang...

--budiw
1701161204sby